Jumat, 04 Maret 2016

beberapa orang tampak tak bisa jauh dari pelembap bibirnya.

beberapa orang tampak tak bisa jauh dari pelembap bibirnya. Ada debat, bahkan di antara para dermatolog, apakah penggunaan lip balm (bukan lip gloss) yang berulang bisa mengakibatkan ketagihan dan masalah kesehatan. dr rochelle skin expert Bahkan sempat ada masalah yang timbul dan tuduhan terhadap para pembuat pelembap bibir utk anak-anak lantaran membuatnya dalam produk yang memiliki rasa manis, dikarenakan ditengarai mampu menyebabkan ketagihan.

Kondisi kulit bibir yang kering dan pecah-pecah bisa berlangsung karena masalah cuaca dingin, terlalu panas, atau berangin. Adat diri, seperti bernapas memakai mulut pula terlalu tak jarang menjilat bibir serta bakal menyebabkan bibir pecah-pecah. Karena itulah banyak perusahaan kosmetik yang menyediakan produk pelembap bibir.
beberapa orang terlihat tak bisa jauh dari pelembap bibirnya. Ada debat, bahkan di antara para dermatolog, apakah penggunaan lip balm (bukan lip gloss) yang berulang dapat mengakibatkan ketagihan dan masalah kesehatan. Bahkan sempat ada masalah yang timbul dan tuduhan pada para pembuat pelembap bibir buat anak-anak karena membuatnya dalam produk yang memiliki rasa manis, dikarenakan ditengarai dapat menyebabkan ketagihan.

Kondisi kulit bibir yang kering dan pecah-pecah mampu terjadi lantaran masalah cuaca dingin, terlalu panas, atau berangin. Etika diri, seperti bernapas menggunakan mulut juga terlalu sering menjilat bibir pula bakal menyebabkan bibir pecah-pecah. Karena itulah tak sedikit perusahaan kosmetik yang menyediakan produk pelembap bibir.

Tetapi, seperti dikutip dari Discovery Health, umumnya, kandungan dari pelembap bibir tidak menyebabkan ketergantungan ataupun masalah kesehatan, seperti kanker. Belakangan ini lip balm digosipkan ialah penyebab kanker atau asam yang akan menyebabkan masalah kesehatan pada bibir. Tapi, memang lah sekian tidak sedikit lip balm yang mengandung bahan tertentu sanggup menyebabkan masalah bibir pecah-pecah bertambah parah jikalau dimanfaatkan terlalu tak jarang. Hindari pelembap yang mengandung phenol, menthol, atau salicylic acid sebab bahan-bahan tersebut sanggup menyebabkan rasa menggelitik pada bibir, yang sebenarnya yaitu kondisi saat lapisan pelindung bibir terkelupas. Mengangkat lapisan ini dari bibir akan menyebabkan bibir menjadi lebih rentan terhadap kondisi kurang lebih, sehingga menyebabkan lebih segera dan rentan mengelupas.

Hindari juga lip balm yang diperkaya dengan perasa atau wewangian, lantaran sanggup mengiritasi kulit bibir. Pilihlah seuatu yang alami, ketimbang yang ditambah-tambahkan dgn perasa atau zat kimiawi yg lain. Zat yang disarankan adalah petroleum, yang dipercaya bakal mempertahankan kelembapan bibir, sehingga dapat mencegah pengelupasan di periode depan.

Sebab beberapa lip balm memakai bahan yang dapat menyebabkan bibir mengelupas inilah, Anda juga jadi merasa ketergantungan dengan pelembap bibir tetap menerus. Meski tak ada zat kimiawi pada lip balm yang tergolong sebagai zat adiktif, tapi jika Anda merasa harus membawa lip balm setiap hari, mengaplikasikannya setiap waktu, maka secara psikologi, Anda merasa ketergantungan bakal produk tersebut. Penggunaan pelembap bibir seharusnya tidak mengganggu kegiatan harian Anda. jika Anda merasa “telanjang” tanpa lip balm, maka kemungkinan Anda mengalami adiksi psikologis.

Bila Anda mengalami ini, dapat jadi penggunaan lip balm pada Anda mirip seperti etika seorang untuk menggigit jari atau memilin rambut diwaktu sedang tak ada aktivitas yang menyibukkan atau waktu gugup. Dikala Anda merasa ingin menggunakan pelembap bibir, cobalah ubah dgn kegiatan lain, seperti minum air putih.
Tetapi, seperti dikutip dari Discovery Health, biasanya, kandungan dari pelembap bibir tidak menyebabkan ketergantungan ataupun masalah kesehatan, seperti kanker. Belakangan ini lip balm digosipkan ialah penyebab kanker atau asam yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada bibir. Tetapi, memang beberapa lip balm yang mengandung bahan tertentu dapat menyebabkan masalah bibir pecah-pecah bertambah parah apabila difungsikan terlalu sering. Hindari pelembap yang mengandung phenol, menthol, atau salicylic acid sebab bahan-bahan tersebut mampu menyebabkan rasa menggelitik terhadap bibir, yang sebenarnya yakni kondisi diwaktu lapisan pelindung bibir terkelupas. Mengangkat lapisan ini dari bibir dapat menyebabkan bibir menjadi lebih rentan terhadap kondisi seputar, sehingga menyebabkan lebih serta-merta dan rentan mengelupas.

Hindari pula lip balm yang diperkaya dgn perasa atau wewangian, sebab sanggup mengiritasi kulit bibir. Pilihlah seuatu yang alami, ketimbang yang ditambah-tambahkan dgn perasa atau zat kimiawi lainnya. Zat yang disarankan yaitu petroleum, yang dipercaya bisa mempertahankan kelembapan bibir, sehingga bisa mencegah pengelupasan di periode depan.
beberapa orang kelihatan tak dapat jauh dari pelembap bibirnya. Ada debat, bahkan di antara para dermatolog, apakah penggunaan lip balm (bukan lip gloss) yang berulang bisa mengakibatkan ketagihan dan masalah kesehatan. Bahkan sempat ada masalah yang timbul dan tuduhan kepada para pembuat pelembap bibir buat anak-anak lantaran membuatnya dalam produk yang memiliki rasa manis, sebab ditengarai sanggup menyebabkan ketagihan.

Kondisi kulit bibir yang kering dan pecah-pecah mampu terjadi karena masalah cuaca dingin, terlalu panas, atau berangin. Etika diri, seperti bernapas memakai mulut juga terlalu tak jarang menjilat bibir pula akan menyebabkan bibir pecah-pecah. Karena itulah banyak perusahaan kosmetik yang menyediakan produk pelembap bibir.

Namun, seperti dikutip dari Discovery Health, biasanya, kandungan dari pelembap bibir tidak menyebabkan ketergantungan ataupun masalah kesehatan, seperti kanker. Belakangan ini lip balm digosipkan yaitu penyebab kanker atau asam yang mampu menyebabkan masalah kesehatan pada bibir. Tetapi, memang sekian tidak sedikit lip balm yang mengandung bahan tertentu mampu menyebabkan masalah bibir pecah-pecah bertambah parah apabila dipakai terlalu tak jarang. Hindari pelembap yang mengandung phenol, menthol, atau salicylic acid karena bahan-bahan tersebut akan menyebabkan rasa menggelitik pada bibir, yang sebenarnya adalah kondisi saat lapisan pelindung bibir terkelupas. Mengangkat lapisan ini dari bibir sanggup menyebabkan bibir menjadi lebih rentan pada kondisi lebih kurang, sehingga menyebabkan lebih serta-merta dan rentan mengelupas.

Hindari serta lip balm yang diperkaya dengan perasa atau wewangian, karena mampu mengiritasi kulit bibir. Pilihlah seuatu yang alami, ketimbang yang ditambah-tambahkan dgn perasa atau zat kimiawi lainnya. Zat yang disarankan merupakan petroleum, yang dipercaya mampu mempertahankan kelembapan bibir, sehingga dapat mencegah pengelupasan di musim depan.

Dikarenakan sekian tidak sedikit lip balm menggunakan bahan yang sanggup menyebabkan bibir mengelupas inilah, Anda pula jadi merasa ketergantungan dgn pelembap bibir masih menerus. Meski tak ada zat kimiawi pada lip balm yang tergolong pula yang merupakan zat adiktif, tapi apabila Anda merasa harus membawa lip balm setiap hari, mengaplikasikannya setiap diwaktu, maka bersama trik psikologi, Anda merasa ketergantungan akan produk tersebut. Penggunaan pelembap bibir seharusnya tidak mengganggu kegiatan harian Anda. jika Anda merasa “telanjang” tak bersama lip balm, maka bisa jadi Anda mengalami adiksi psikologis.

Seandainya Anda mengalami ini, mampu jadi penggunaan lip balm kepada Anda mirip seperti tradisi satu orang buat menggigit jari atau memilin rambut kala sedang tidak ada gerakan yang menyibukkan atau waktu gugup. Kala Anda merasa ingin menggunakan pelembap bibir, coba merubah dengan kegiatan lain, seperti minum air putih.
Karena sekian tidak sedikit lip balm menggunakan bahan yang dapat menyebabkan bibir mengelupas inilah, Anda pula jadi merasa ketergantungan dgn pelembap bibir terus menerus. Meski tak ada zat kimiawi kepada lip balm yang tergolong serta yang merupakan zat adiktif, namun jikalau Anda merasa harus membawa lip balm setiap hari, mengaplikasikannya setiap ketika, maka dgn kiat psikologi, Anda merasa ketergantungan sanggup produk tersebut. Penggunaan pelembap bibir mestinya tidak mengganggu gerakan harian Anda. apabila Anda merasa “telanjang” tak bersama lip balm, maka barangkali Anda mengalami adiksi psikologis.

Kalau Anda mengalami ini, dapat jadi penggunaan lip balm terhadap Anda mirip seperti rutinitas satu orang untuk menggigit jari atau memilin rambut kala sedang ga ada kegiatan yang menyibukkan atau saat gugup. Saat Anda merasa ingin memakai pelembap bibir, mencoba tukar dgn gerakan lain, seperti minum air putih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar